KUIS PELAJARAN

“Ustad…………kuii……….s” itulah salah satu teriakan anak-anak ketika pembelajaran akan segera dimulai, entah kenapa sebagian anak-anak begitu suka dengan kuis. Kata mereka mereka nggak seru kalau nggak ada kuis. 

Memang kuis memiliki beberapa kelebihan diantaranya. Kuis bisa dipakai untuk melakukan review materi . Dengan kuis anak anak diajak untuk mengingat kembali materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya. Kelebihan yang ke dua, kusi dapat menjadi sarana untuk mengatur kompetisi anak-anak, apalagi kalau dipakai system beberapa kelompok, maka persaingan akan semakin seru,kelebihan yang ketiga kuis dapat melatih anak-anak untuk berfikir cepat dan tepat. Karena anaka yang dapat menjawab dengan benar dan cepat, apabila ia kalah cepat dari kelompok lain, maka ia akan kehilangan kesempatan untuk mendapat poin tambahan,
Disamping beberapa kelebihan kuis diatas, kuis juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya, pertama bagi anak-anak yang pasif, mereka lebih menggantungkan pada teman kelompoknya yang lebih aktif, apalagi dalam hal adu cepat, anak-anak yang pasif akan semakin ketinggalan, yang kedua, kelompok yang menang biasanya mengekprsikan kemengannya dengan cara berlebihan, seperti bersorak, berteriak, dan nggudoi temannya yang kalah. Hal ini dinilai oleh kelompok yang lain sebagai suatu kesombongan dan menghina kelompok yang kalah.
Untuk meyiasati hal itu kita bisa melakukan beberapa hal sebagai berikut
1. Peraturan yang dipakai dalam kuis harus jelas, bisa dipakai dengan beberapa babak, misalnya babak pertama pertanyaan diberikan untuk setiap kelompok, babak kedua pertanyaan diberikan pada anak-anak yang dianggap pasif di kelas sehingga memberi kesempatan kepada mereka untuk menunjukkan kemampuannya, dan babak yang ketiga pertanyaan diberikan dengan cara adu cepat, siapa yang dapat menjawab dengan cepat dan tepat maka kelompoknya akan mendapatkan poin
2. Pembagian komposisi kelompok harus seimbang, artinya anak anak yang aktif tidak boleh satu kelompok dan anak-anak yang yang pasif dalam kelompok yang sama, tetapi mereka harus berbaur menjadi satu, artinya dalam satu kelompok ada yang aktif dan ada yang pasif. Hal ini untuk menjaga kompetisi antar kelompok agar lebih seru
3. Tentunya bimbingan dan refleksi guru dari sikap anak apabila ada kelompok yang mengekspresikan kemenangannya dengan sesuatu yang dianggap berlebihan, agar kelompok yang kalah tidak tersinggung

0 Komentar