TATKALA KITA HARUS MENJADI SEORANG NANI 911

Oleh : Ustdh. Hestin Sukesih, S.Ag

Ada beberapa metode yang sangat mudah untuk dilakukan dengan hasil yang signifikan dalam mengatasi masalah – masalah yang berkaitan dengan siswa. Metode ini seperti yang dilakukan oleh Nani dalam acara Nani 911 yang ditayangkan oleh salah satu station TV Swasta. Metode yang ditawarkan sangat sederhana, tidak bertele-tele, mudah ditiru dan diterapkan untuk kasus lain yang berbeda namun senada. Setiap kasus yang ditampilkan selalu memunculkan pembuktian bahwa kesalahan pola asuh atau system pendidikan dapat berakibat fatal terhadap peserta didik. Terkadang anak yang semula tidak bermasalah berubah menjadi bermasalah.

Tantangan dunia pendidikan sangat komplek, baik datang dari dalam diri siswa maupun dari luar. Sebagai seorang yang mengambil peran pengasuh atau pendidik harus jeli dan cerdas dalam menganalisa setiap permasalahan yang dihadapi siswa untuk menentukan pemecahan yang jitu laksana seorang Bethara Guru yakni seorang tokoh pewayangan yang bertangan banyak sebagai simbol mumpuni dalam melahirkan berbagai kebijaksanaaan.

Permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik tidak melulu masalah pembelajaran saja. Ada beberapa jenis permasalahan yang menjadi hambatan dalam belajar atau pencapaian hasil optimal diantaranya adalah penerapan pola asuh di rumah serta problema yang berkaitan dengan fisik atau kelainan yang kita kenal dengan anak berkebutuhan khusus ( inklusi ). Dua masalah ini ada yang saling berhubungan ada yang menjadi masalah mandiri atau tidak berkaitan.

Pada akhirnya di kelas kita mengenal anak-anak seperti ini sebagai anak yang nakal, susah diatur bahkan bodoh, padahal hal tersebut belum tentu benar. Mereka hanya membutuhkan pelayanan yang tepat dalam proses pembelajarannya sekaligus mendapatkan bantuan dari orang lain dalam menemukan permasalahan yang sedang dihadapi karena tidak ada seorang anakpun yang merasa nyaman mendapatkan nilai jelek atau atribut nakal dari lingkungannya.

Ada beberapa metode yang sangat mudah untuk dilakukan dengan hasil yang signifikan dalam mengatasi masalah – masalah yang berkaitan dengan siswa. Metode ini seperti yang dilakukan oleh Nani dalam acara Nani 911 yang ditayangkan oleh salah satu station TV Swasta. Saya sangat terinspirasi untuk menyampaikan karena metode yang ditawarkan sangat sederhana, tidak bertele-tele, mudah ditiru dan diterapkan untuk kasus lain yang berbeda namun senada. Setiap kasus yang ditampilkan selalu memunculkan pembuktian bahwa kesalahan pola asuh atau system pendidikan dapat berakibat fatal terhadap peserta didik. Terkadang anak yang semula tidak bermasalah berubah menjadi bermasalah.

Metode tersebut terejawantahkan dalam langkah – langkah sebagai berikut
1. Menentukan masalah
Langkah ini bertujuan untuk memilah – milah masalah yang dihadapi siswa supaya tampak jelas mana yang menjadi masalah pokok mana yang menjadi masalah imbas. Karena biasanya satu permasalahan yang dihadapi siswa dapat memicu munculnya masalah lain , bisa berkaitan dengan perilaku maupun pembelajaran. Misalnya seorang anak kelas satu yang belum bisa membaca sementara teman-teman yang lain sudah bisa membaca dan pembelajaran di sekolah sudah mengharuskan ia bisa membaca maka masalah lain yang timbul akibat ia tidak bisa membaca adalah ia akan cenderung meninggalkan bangku, mengganggu teman dan membikin ulah di kelas.
Setelah kita dapat menentukan masalah pokok dan masalah imbasnya kita bisa melangkah pada tahab kedua yakni mencari sebab masalah pokok muncul


2. Menentukan sebab masalah pokok
Seorang anak terkadang tidak menyadari kalau dia bermasalah atau dia tahu tetapi tidak mengerti mengapa ia menjadi bermasalah. Peran pengasuh, pendamping, pendidik dalam hal ini orang-orang yang berkaitan dengan proses tumbuh kembangnya sangat berpotensi menjadi pemicu masalah atau sebaliknya. Misalnya seorang anak yang selalu dilayani oleh seorang pembantu yang direkomendasikan oleh orang tuanya untuk memberikan pelayanan prima bagi anaknya dapat melahirkan seorang anak yang bermental bossy. Selalu minta dilayani, malas mengerjakan tugas mandiri dan bersikap mau menang sendiri. Tentu saja hal ini tidak kondusif untuk suasana belajar di kelas karena ia cenderung membangkang dan tidak melaksanakan aturan dengan baik.
Dengan mengetahui yang menyebabkan masalah pada diri siswa kita bisa menentukan cara-cara mengatasinya.

3. Menentukan cara mengatasi penyebab masalah
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi penyebab munculnya masalah siswa yaitu buat aturan yang simple, jelas, mudah dipahami namun tegas. Bisa berupa jadwal, tata tertib atau kesepakatan. Selanjutnya aturan bisa diikuti dengan pemberian reward atau panisme dan yang terakhir tentu saja berkomitmen. Komitmen ini harus dimiliki oleh semua pihak yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan siswa. Oleh karena itu perlu adanya hubungan kerjasama yang baik antara rumah dan sekolah.

0 Komentar