URGENSI PERUBAHAN PARADIGMA PENDIDIKAN


Pendidikan karakter merupakan salah satu wacana terbaru dalam dunia pendidikan, hal ini didasari oleh keprihatinan atas kondisi Sumber Daya Manusia  yang masih jauh dari harapan, jangankan bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia, menyelesaikan masalah bangsa sendiri saja masih berlarut-larut. Bagi para ahli pendidikan, pasti akan bertanya-tanya, ada apa dengan pendidikan kita ,dimana yang salah, mengapa lahir generasi- generasi bangsa yang lemah ? 
 
id="Spoiler">
Lalu kita menjadi takut, jangan-jangan apa yang disampaikan oleh Thomas Lickona (seorang profesor pendidikan dari Cortland University) akan benar-benar terjadi pada bangsa yang besar ini. Dalam makalah Qomari Anwar, Profesor Thomas Lickona mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda jaman yang kini terjadi, tetapi harus diwaspadai karena dapat membawa bangsa menuju jurang kehancuran. 10 tanda jaman itu adalah:
1.         meningkatnya kekerasan di kalangan remaja/masyarakat
2.         penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk/tidak baku
3.         pengaruh peer-group (geng) dalam tindak kekerasan, menguat
4.         meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba;   alkohol dan seks bebas
5.         semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk
6.         semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru
7.         menurunnya etos kerja
8.         rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok
9.         membudayanya kebohongan/ketidakjujuran
10.     adanya rasa saling curiga dan kebencian  antar sesama

apakah kesepuluh tanda zaman itu ada semuanya di Negara kita ? mungkin jawabanya akan sangat variatif sekali, tapi mungkin  kita tidak melihatnya pada scope yang luas  yaitu pada tingkat negara, coba kita tengok pada tingkat yang lebih rendah pada scope yang lebih sempit, tingkat perumahan mungkin atau yang lebih kecil lagi pada scope lingkungan sekolah misalnya,
Tentu bagi para guru yang berkecimpung dalam dunia pendidikan yang sehari bersama anak-anak, akan dapat mengamati tingkah laku anak didiknya, coba kita saksikan di media, sudah seberapa sering remaja kita yang tawuran, lebih parahnya lagi, yang melakukan itu tidak hanya pelajar SMP atau SMA yang masih dalam proses pencarian jati diri. Ternyata tawuran itu juga dilakukan oleh para mahasiswa yang notanebe sebagai komunitas masyarakat terdidik. Betapa memprihatinkan bangsa ini ! Apa yang salah dengan pendidikan kita ?
Di sekolah coba kita perhatikan !, kita sering mendengar anak-anak mengatakan kata-kata yang kasar dan tidak sopan, meskipun selalu kita tegur, tapi tetap saja masih terdengar, meskipun dengan alasan tidak sengaja, apalagi di masyarakat, anak-anak kecil sudah begitu fasih mengucapkan kata-kata yang kasar dan tidak sopan. Akhirnya kita dipaksa untuk berfikir dari mana kita harus memutus mata rantai perilaku ini ?
Masih lewat media, ada pelajar yang tewas karena overdosis narkoba, ada pelajar yang melahirkan  bayi  padahal belum menikah !. ternyata tanda yang ini juga telah terjadi di tempat kita. Berapa sering kita juga tidak bisa istirahat karena suara sepeda motor di perumahan kita karena seorang anak muda yang knalpotnya suaranya memekik telinga. Dan anehnya ia tidak merasa bersalah sama sekali, terus dilkakukan  setiap  hari. Bukankah ini menunjukkan bahwa betapa kaburnya pedoman moral baik dan buruk yang terjadi di masyarakat kita.
Sepertinya kalau kita cermati di sekeliling kita. Kita tentu menjadi khawatir, apakah tanda tanda zaman itu akan benar benar mengharcurkan bangsa kita ? tidak. Kita tidak boleh membiarkan bangsa yang besar ini tidak punya masa depan, yang sudah terjadi biarlah terjadi, kita harus bersama-sama memutus mata rantai tanda zaman kehancuran ini. Sehingga muncul generasi yang kuat yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia, salah satu caranya membenahi pola  pendidikan yang selama ini telah dipakai, serta yang tidak kalah penting adalah membangun kerja sama antara sekolah dan keluarga sebagai pilar utama pembentukan SDM sebuah bangsa. Semoga bangsa kita tetap ada.amin..

0 Komentar