Senang Belajar di Tahun Ajaran Baru (dalam Silaturahim dan Orientasi Wali Murid Baru Tahun Ajaran 2021-2022)

Mendung dan sejuk pagi hari ini, suasana yang sangat pas dalam kegiatan yang dilaksanakan di SD Al Falah Assalam. (Sabtu, 10/ 7) Kegiatan Silaturahmi dan Orientasi Wali Murid Baru Tahun Ajaran Baru 2021-2022 ini merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan untuk mempersiapkan dan memperkenalkan sekolah kepada Wali Murid beserta Ananda Siswa kelas 1 SD Al Falah Assalam.

Kegiatan ini diawali dengan pemutaran video profil dengan segala tata ruang fasilitas sekolah, kemudian dilanjutkan dengan acara sambutan. Dr. Lukman Fahmi, S. Ag. M. Pd, selaku ketua komite sekolah merasa bangga dengan segala aktivitas dan fasilitas yang disediakan SD Al Falah Assalam. Walau dengan kondisi pandemi yang masih berkelanjutan seperti ini dengan anjuran pemerintah kegitan pembelajaran di sekolah dilaksanakan secara daring. Hal ini tidak membuat SD Al Falah Assalam lemah. Sekolah telah merancang kegiatan pembelajaran PTM (Tatap Muka) dan non PTM dengan baik.

Sesi kedua, disambut oleh perwakilan Wali Murid Kelas baru kelas 1 yakni Bunda Lilis Fitriani, Bunda dari Ananda Dalisha, siswi kelas 1 A menyampaikan keinginannya untuk menitipkan Nandanya kepada sekolah walau dalam keadaan apapun. Bunda Lilis percaya bahwa SD Al Falah dalam kondisi apapun atas ridho Allah SWT tetap bisa membimbing anak didik dengan baik. “Semoga Nanda membawa barokah dan manfaat ke depannya di dunia dan akhirat, ucap Bunda Dalisha.

Kepala SD Al Falah Assalam, Ustadz Sholihuddin, S. Si, S. Pd juga menjelaskan bahwa pandemi yang telah berlangsung selama setahun lebih ini telah menempa para guru untuk lebih maksimal dalam mendampingi anak didik. Keadan ini menyemangati para guru serta bahu membahu untuk lebih berkreativitas lagi dalam pembelajaran untuk anak didik. “Kami akan terus mempersiapkan pembelajaran lebih baik lagi, karena kami sudah ditempa kondisi ini 1 tahun lebih. Kami tidak tahu apakah ini satu tahun atau dua tahun ke depan, tapi kami yakin dengan gotong royong dan komunikasi yang baik antara wali murid dan guru akan menjadikan tujuan kita tercapai. “ungkap Beliau.

Beberapa hal yang dilakukan seluruh civitas akademia dalam merancang solusi adalah dengan menggunakan segala fasilitas sekolah serta memiliki aplikasi terbaik sebagai layanan belajar mengajar di sekolah. “Kami tidak ingin kegiatan sekolah ini membebani, namun kami ingin mendampingi sepenuhnya kegiatan belajar mengajar dengan maksimal,”tambah Ustadz Sholeh.

Berikutnya dilanjutkan dengan acara inti, yakni seminar parenting oleh Bpk Oktastika Badai Nirmala, S. Psi, Ch. T CT. SA, Ahli reparasi semangat, motivator, hipnoterapi, dan penulis buku “Terapi Pikiran Bahagia”ini. Beliau memberi solusi untuk para orang tua khususnya yang senantiasa mendampingi anak didik dengan mengusung judul seminar“Naik Kelas, anaknya naik kelas, parents-nya juga harus naik kelas”. Tujuan seminar ini yakni dapat membuka wawasan kepada orang tua agar anak dapat naik kelas dengan maksimal. Artinya adalah jika orang tua menginginkan anak mereka naik kelas, maka orang tuanya juga harus naik kelas. Orang tua harus mendidik anaknya sesuai dengan masa anak itu sendiri. Bapak Okta menambahkan bahwa dulu ketika anak kita masih usia TK, kita sebagai orang tua masih sering mendampingi anak. Namun ketika anak itu sudah beranjak usia SD, kita sebagai orang tua harus menyesuaikan pola asuh dengan perkembangan emosional anak itu sendiri. Seperti ungkapan Ali bin Abi Thalib yang cukup fenomenal mengenai pendidikan anak yakni “Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu.

Senada dengan hal tersebut, seperti yang diungkapkan kepala sekolah dalam sambutan tersebut yakni proses pendidikan sekolah bukan fokus kepada hasil produk Nanda itu sendiri namun pada proyek siswa dalam proses pendidikan. Terutama dalam melatih kejujuran Siswa siswi SD Al Falah Assalam. “Harapan kami adalah membiarkan putra putrinya berproses. Membiarkan Nanda seperti belajar di kelas, membuka Ms. Teams dan belajar secara mandiri. Mohon kejujuran Nanda yang Kami harapkan. Ananda dibiarkan mandiri dalam mengerjakan tugas, ulangan. Membiarkan Ananda yang mengerjakan sendiri tanpa bantuan orang tua”, tambah Beliau.

Bpk Oktastika menggarisbawahi bahwa sebenarnya orang tua itu digolongkan menjadi tiga tipe, yakni laundry, mercusuar, dan air.

1. Tipe Laundry Yakni tipe orang tua seperti orang laundri baju. Tanggung jawab kebersihan baju pada tukang laundry. Bukan pada pemilik baju. Jika ada kerusakan pada baju, maka yang salah adalah tukang laundry, bukan pemilik baju.

Cirinya :

● Menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak pada sekolah. Orang tua tidak mau tahu tentang proses anak. Kemudian orang tua hanya mau tahu beres.

● Jika ada masalah pada anaknya, maka yang disalahkan adalah pihak sekolah. Orang tua enggan introspeksi pada dirinya sendiri.

2. Tipe Mercusuar Yakni tipe orang tua Ibarat mercusuar. Tujuannya sangat mulia. Namun semakin tinggi mercusuar tersebut, semakin memberikan beban pada tanah dibawahnya.

Cirinya:

● Memberikan fasilitas pendidikan pada anak berdasarkan gengsi orang tuanya.

● Mengerjakan tugas anaknya, karena takut nilai anaknya jelek, sehingga orang tua merasa malu.

● Membandingkan dengan anak lain yang lebih pintar.

3. Tipe Air Yakni tipe orang tua Ibarat air. Selalu berbentuk seperti wadahnya. Saat air dimasukkan botol, bentuknya jadi seperti botol. Ketika dimasukkan dalam gelas, bentuknya seperti gelas. Orang tua tipe air ini adalah orang tua yang memberikan pendidikan sesuai dengan kondisi dan potensi anaknya.

Cirinya:

● Mengijinkan anak untuk mendapatkan pengalaman belajar. Berapapun nilai yang akan didapatkannya.

● Memfasilitasi anak untuk menekuni bidang yang disukainya. Sesuai bakat dan minatnya.

● Menganggap setiap anak punya keunggulan masing-masing.. Sehingga menghindari untuk membandingkan dengan anak lain.

“Menjadi orang tua tipe air itu yang terpenting, yakni tipe orang tua yang memberikan fasilitas serta perhatian sesuai dengan kondisi anaknya. “Orang tua tipe air tidak suka membanding-bandingnya. Legowo dengan apapun amanah yang Allah berikan. “imbuh Bapak Motivator ini.

Yuneni Novikawati

0 Komentar